Blogger Themes

Translate To Your Language

Minggu, April 29, 2012

5 Jam Ditemani Meriam Belina, Dian Pishesa dan Betharia Sonata


Setelah selesai packing dan memastikan tidak ada yang terlupakan, Saya pun diantar sepupu menuju terminal Walikota. Perjalanan saya kali ini menuju Kota Kefamenanu Ibukota Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Begitu sampai di terminal dan belum juga turun dari motor, beberapa pemuda sudah lari mendekat. Ini salah satu jenis pelayanan dari para konjak (kernet) bis disini yaitu menjemput bola hehehehe….
“Kaka Soe Ko?..” ujar salah satu pemuda, “Kefa ko kaka?” pemuda yang lain ikut bertanya. “Atambua kaka? Mari su sambil berusaha meraih tas ransel ku”. Semua berusaha menawarkan kota-kota tujuan yang memang menjadi areal parker bis tujuan itu di terminal ini.

Saya hanya tersenyum dan berjalan terus melihat bis yang tempat duduknya masih kosong. Saya pun memilih naik bis Gemilang tujuan Kupang- Atambua. Jalur bis Atambua perhentian terakhirnya di kota Atambua ibukota kabupaten Belu. Untuk sampai ke Atamabua harus melewati Kota Soe (Timor Tengah Selatan) dan Kefa menanu (Timor Tengah Utara), So..tidak ada salahnya saya memilih naik bis jurusan Atambua.
Setelah melihat tempat duduk yang masih kosong, saya pun memilih duduk di kursi no 5. Hamper setengah jam saya menunggu di dalam bis karna sopir bis biasanya menunggu penumpangnya sudah lumayan banyak barulah memutuskan berangkat karna kursi kosong lainnya bisa diisi penumpang yang menanti di sepanjang jalan nanti.

Setelah Sopir merasa cukup dengan jumlah penumpang,perlahan bis pun perlahan mulai meninggalkan terminal. Saat saya menoleh ke belakang lebih dari setengah jumlah kursi sudah terisi, saya pun mengatur posisi duduk saya sehingga bisa nyaman dalam perjalanan.

Sembari menyetir, Sopir bis menancapkan USB Flash ke tape di bis dan lagu dari Keris Patih menjadi tembang Pembuka perjalanan bersama bis Gemilang. Beberapa lagu yang pop yang sedang populer terus  diputarkan secara otomatis mengiring perjalanan kami meninggalkan Kota Kupang.

Belum jauh kami meninggalkan PUSPEM Kabupaten Kupang di Olemasi (ada juga yang menyebutnya Naibonat), Lagu kemudian berganti dengan suara Ikang Fawsi, Atiek CB dan beberapa penyanyi lainnya yang melantukan sebuah lagu yang entah apa judulnya tapi lagu itu sudah membangkitkan memori masa kanak kanak ku di tahun 80-an. 

Entah disengaja atau memang sudah disetting sedemikian rupa, perjalanan kami selanjutnya ditemani dengan lagu-lagu kenangan sebut saja Ratih Purwasih, Meriam Belina, Endang S. Taurina, Dian Pisesha, betharia Sonata, dll. Dengan medan berkelok-kelok yang membuat kepala pening, lagu oldies yang diputarkan tidak lagi bisa dinikmati serasa bukan timing yang tepat untuk suasana seperti ini.
Dengan sedikit dongkol saya berusaha bertanya dengan ramah kepada seorang gadis yang akan pulang ke Atambua untuk liburan karna baru saja selesai UN (Ujian Nasional). “Ade..Memang lagu yang diputar bgini ko kalo naik bis pi atambua?” tanyaku penasaran.  “Iya kk, bgini su. Mabok kk?’ jawabnya sambil tersenyum karna melihatku yang sudah tidak nyaman.

Ternyata lagu/tembang kenangan masih merajai tangga lagu di Bis-Bis yang menuju kota-kota di Pulau Timor bagian barat ini. Dengan jarak tempuh perjalanan yang kurang lebih 5 Jam, bisa dibayangkan berapa banyak album oldies yang akan menjadi teman setia ku dalam perjalanan. So..Just Enjoy the old song :)

1 komentar Anda:

Anonim mengatakan...

asik ceritanya, thx ya

Baca Juga

Links