Blogger Themes

Translate To Your Language

Minggu, Januari 15, 2012

“Lagu Asli Sumba Mulai Hilang….”


Lagu-lagu indah yang ditembangkan petani Sumba saat panen perlahan lenyap. Hilang sudah nyanyian merdu ibu-ibu saat menumbuk padi… Miris. Itulah kondisi lagu-lagu asli Sumba saat ini. Berikut petikan wawancara ANBImag dengan Sandro Dandara, penyanyi berdarah Sumba Barat Daya, tentang perkembangan musik dan musisi Sumba saat ini.

Bagaimana perkembangan musik Sumba saat ini?
Sekarang semakin maju karena semakin banyak penyanyi Sumba dan album Sumba yang terus dirilis tiap tahun. Hanya belum  banyak yang coba mengangkat kembali lagu-lagu rakyat yang sudah hampir hilang ditelan masa.

Lagu-lagu rakyat mulai hilang?
Lagu-lagu rakyat asli Sumba mulai hilang karena perubahan zaman. Dahulu, lagu-lagu rakyat dinyanyikan saat orang panen, sambil menumbuk padi. Tapi, sekarang semua dikerjakan dengan mesin.

Contohnya?
Ya, misalnya lagu waktu orang panen khas Sumba itu kan ada. Lagu-lagu rakyat ini bisa diaransemen dengan konsep musik modern agar tidak hilang sama sekali.

Seperti yang Anda lakukan dalam dua album Anda?
Ya, betul sekali. Di album pertama saya angkat lagu Maladay Oli, lagu rakyat Anakalang dari Sumba Tengah.  Di album kedua ada lagu Mainda Kata Bandara, lagu untuk acara adat. Juga ada Osa Dona Dewa Gu, lagu yang berkisah tentang anak yatim piatu.

Sumba, pulau yang terkenal dengan kuda dan Pasola, memiliki empat kabupaten, yakni Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, dan Sumba Timur. Panorama Sumba dengan hamparan padang rumput hijau, batu-batu karang, dan orang-orang yang berkuda dari desa ke desa menjadi latar film "Angin Rumput Savana" dan "Cinta dalam Sepotong Roti"  karya Garin Nugroho, sutradara yang kenyang penghargaan film nasional dan internasional. Marapu adalah agama asli Sumba yang masih hidup sampai sekarang.
 
Bagaimana hubungan antara sesama  musisi dan penyanyi di sini?
Lumayan kompak. Ada kawan yang ada ide untuk buat album rembukan. Mungkin nama albumnya Sumba in Harmony.

Ceritakan perbedaan posisi musisi di mata masyarakat Sumba dulu dan sekarang?
Sejauh ini masih sama saja. Belum ada perubahan besar. Orang-orang Sumba suka lagu daerah tapi apresiasinya terhadap penyanyi kurang.

Maksudnya?
Pasar nyanyinya kurang, paling acara nikahan saja. Itu pun tanpa bayaran hahahha. Ada juga beberapa orang yang tidak berani mengajak saya menyanyi karena pikir harus keluar duit banyak....
 
 
Sumber : Rumah Anbi

Baca Juga

Links