Blogger Themes

Translate To Your Language

Jumat, April 17, 2009

JURNALISTIK UMUM

Jurnalistik:
De journal = catatan harian
Diurnalis = harian atau tiaphari

Jurnalis:
Orang yang melakukan kegiatan jurnalistik

Jurnalisme/jurnalistik:
Kegiatan mencari, menghimpun, menulis, mengedit, dan melaporkan peristiwa sosial kepada khalayak luas(publik)


Kelengkapan Berita
1. What = Apa?
2. Who = Siapa?
3. When = Kapan?
4. Where = Dimana?
5. Why = Mengapa?
6. How = Bagaimana?

Nilai Berita (News Value)
1. Aktual (actual)
2. Penting(significance)
3. Besar(magnitude)
4. Kedekatan(proximity)
5. Ketemukaan/ketenaran(prominence)
6. Unik(unique)
7. Konflik(conflict)
8. Perubahan(changing)
9. Human Interest
10. Peristiwaolahraga
11. Peristiwabudaya
12. PeristiwaKeagamaan

Metode Pengumpulan Bahan Berita
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi dokumen

Sumber Berita
1. Paper traill: Proses release, makalah, surat-menyurat, laporan, dan dokumen lainnya
2. Electronic traill: audio/audio visual, internet
3. People traill: jejak manusia, narasumber

Pedoman Kerja Jurnalistik:
Kode Etik Profesi (Kode Etik Jurnalistik)


JURNALISTIK RADIO
• Batasan Pengertian: Kegiatan mencari, menghimpun, menulis, mengedit,dan melaporkan peristiwasosial kepada khalayak (audience) melalui siaran radio.
• Program Jurnalistik dalam Siaran Radio: sebagai program acara siaran (di samping pendidikan dan hiburan), sebagai format siaran (Protiga RRI, KBR 68H, ElShinta, dan Suara Surabaya)

Karakteristik Jurnalistik Radio
1. Tanda yang digunakan: verbalisme, sound, dan musik auditif
2. Terikat pada durasi(panjang waktu penyiaran)
3. Dapat menyajikan peristiwa yang sedang terjadi
4. Dapat menyajikan pendapat narasumber secara langsung/orisinal
5. Menggunakan kalimat tutur: sederhana, singkat, padat, dan jelas.
6. Penyajiannya menggunakan beragam format
7. Tidak dapat menyajikan data/fakta yang kompleks

Kategori Program Jurnalistik Radio

News:
1. Menginformasikan fakta atau pendapat faktual dan aktual, dengan tujuan agar masyarakat mengetahui apa yang terjadi/ada di sekitarnya.
2. Berita terkini/terbaru (news buletin) bersifat time concern, dan penyusunannya bersifat multiaspek (komprehensif, interpretatif, dan investigatif)
3. Berita berkala (news magazine) bersifat timeless dan penulisannya menggunakan pendekatan piramida (kronologis)-laporan eksploratif, laporan
4. unik/khas(feature), dan berita analisis.

Current Affair (Penjelasan Peristiwa Aktual)
1. Current affair bersifat timeless
2. Fungsi Current affair menjelaskan masalah hangat dengan tujuan untuk mengurangi/meniadakan ketidakpastian
3. Bentuk Penyajian: Monolog (pidato, khotbah); Dialog (wawancara, diskusi panel, talkshow, debat), reportase (langsung dan tunda); Editorial; Dokumenter

Pendekatan Programming:
1. Buletin
2. Breaking News
3. Flash news (stop press)
4. Kapsul system (disisipkan diantara program hiburan atau lagu)
5. Berkala
6. Siaran langsung
7. Siaran Tunda


JURNALISTIK UNTUK RADIO KOMUNITAS

Urgensi:
1. Tingkat kemauan membaca masyarakat makin rendah
2. Tingkatkemampuanmasyarakatmembeli koran/media cetak
3. makin rendah
4. Tingkat menonton tv semakin tinggi
5. Tingkat mendengar radio masih lebih tinggi dibanding membaca
6. Tidak adanya jaringan struktural aru sinformasi seperti zaman Orde Baru
7. Masyarakat akar rumput membutuhkan akses informasi publik

Potensi dan Peluang:
1. Mempunyai hubungan emosi yang tinggi dengan khalayak
2. Mengetahui betul kebutuhan informasi khalayak
3. Mempunyai jaringan dengan sesama radio komunitas
4. Mempunyai akses membina jaringan dengan institusi media lain
5. Memiliki akses untuk memperoleh informasi publik
6. Pengelolanya banyak orang muda yang dinamis
7. Tidak banyak saingan (kompetitor)

Masalah
1. Banyak pengelola radio komunitas belum melihat pentingnya informasi publik bagi anggota
2. Terbatasnya SDM yang berkualitas
3. Tingkat penerimaan kalangan pemegang kebijakan publik terhadap radio komunitas masih rendah, sehingga bisa menghambat akses informasi
4. Terbatasnya dukungan fasilitas operasional
5. Terbatasnya dana untuk penyelenggaraan siaran radio komunitas, terlebih untuk kegiatan jurnalistik
6. Tingkat kepedulian masyarakat terhadap kebutuhan orang lain relatif rendah.

Solusi
1. Mendorong terus-menerus partisipasi anggota komunitas sebagai reporter utama
2. Menjadikan anggota komunitas sebagai sumber berita
3. Mengadakan training secara berkesinambungan
4. Membuka jaringan informasi dengan berbagai pihak yang menyediakan layanan informasi publik
5. Menghidupkan jaringan antar radio komunitas
6. Membentuk kantor berita khusus radio komunitas

Tips membuat berita radio

Tips1

1. Tidak seperti media cetak, koran misalnya, yang bisa “baca ulang” kalo gak ngerti, pendengar radio mah kagak bisa “ngulang denger”. Makanye, info atau berita radio mesti langsung jelas, mudah dipahami. “It has to be clear the first time, because there is no second chance!” Kagak ada kesempatan kedua! Padahal ya, “Andai saja aku masih punya kesempatan kedua…” kata Tangga.

2. Tidak seperti TV yang ada gambar untuk dukung kata-kata, di radio kagak ada tuh gambar. Itu artinya, naskah siaran/berita mesti bisa ngegambarin semua hal. Naskah juga harus menarik perhatian pendengar.

3. Tak seperti Internet, berita radio tidak tersedia dan terarsipkan dalam jangka waktu lama banget. Kita hanya punya satu, dan hanya satu, kesempatan untuk menyampiakan info itu. “You have one, and only one, opportunity to make an impact!”

4. Radio is conversational. Radio itu obrolan. Jangan pernah sampaikan berita radio seperti orang yang sedang baca, terdengar kayak orasi ilmiah atau dosen baca buku teks di kelas yang pastinya bikin ngantuk. Sampaikan info dengan gaya ngobrol –bukan ngobral, tukang dagang kali ngobral…!

5. Radio is personal. Radio itu sifatnya pribadi. Kita, saat siaran, berbicara kepada satu orang pendengar. Itulah sebabnya naskah kita mesti “diceritakan”, bukan dibaca. “has to sound like it is “talked”, not read”.

6. Naskah radio mesti ketat, padat, tegas, lugas, dan di atas semua itu, menarik!

Tips2

1. Use everyday language, gunakan bahasa sehari-hari, kata-kata yang biasa dipakai dalam obrolan.

2. Write short sentences, tulis dalam kalimat pendek.

3. Use one idea to a sentence, satu ide untuk satu kalimat.

4. Use the present tense if possible, gunakan “masa sekarang”, hindari kata-kata “telah”, “sudah”, “akan”, dsb.

Tips3

Kalau kita sedang ngobrol dengan teman, sang teman bisa hentikan omongan kita untuk nanya yang gak ngerti. Tapi saat kita bicara di radio, apa pendengar bisa bilang gini: “Tunggu, penyiar, tadi apa…? Coba ulangi…”! Ya nggak lah…! Paling juga pendengar pindah gelombag kalo siaran kita memusingkannya.

1. Hati-hati jangan : “baca” terlalu cepat, “komat-kamit” (mumble) alias gak jelas pengucapannya (Sunda: ngagerenyem), monoton, tanpa nada kalimat (infleksi).

2. Beri tekanan pada kata-kata penting di tiap kalimat. Jika kita paham betul naskah yang kita sampaikan, sebenarnya kita akan secara otomatis menekankan kata-kata kunci. Maka, pahami dulu, baru sampaikan!

3. Sampaikan info dengan antusias, jangan terdengar malas, gak mood, apalagi kayak kagak ngarti sama info yang disampaikan. Bloon ih, gitu nanti kata pendengar.

Baca Juga

Links